Minggu, 26 Mei 2013

ORGANA GENETALIA MUSCULINA



KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini yang alhamdullillah tepat pada waktunya yang berjudul Laporan Praktikum Embriologi.
Laporan ini berisikan tentang hasil pengamatan praktikum embriologi hewan tentang Pengenalan Alat Kelamin Jantan baik secara makro ataupun mikro. Diharapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pengamatan yang telah dilakukan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir, semoga Allah S.W.T senantiasa selalu meridhoi segala usaha kita. Amin.



Banda Aceh,   April 2013


Penulis       








BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang


Reproduksi merupakan suatu proses biologis dimana individu organisme baru diproduksi. Dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan, setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya.
Peran hewan jantan dalam reproduksi khususnya sapi potong membuahi sel telur (ova) yang dihasilkan oleh sapi betina untuk menghasilkan kebuntingan dan melahirkan anak.
Organ-organ reproduksi jantan memiliki peranan sendiri-sendiri dalam membentuk spermatozoa, baik sebagai tempat pembentukan spermatozoa maupun sebagai saluran lewatnya spermatozoa.
Organ kelamin jantan terdiri dari :

-Alat kelamin primer : Testis

Alat kelamin sekunder :
a. Saluran : Epidedimis
- Vasa Defferensia / Ductus Ejaculatorius
- Urethra
b. Kelenjar :
- Vesicula seminalis (Vesiculosa)
- Prostata
- Cowper’s (Bulbo Urethralis)
Alat kelamin luar (Organa Genetalia Externa) :
- Penis : alat kopulasi
- Scrotum : Kantong testis
- Preputium : Penutup glanspenis 



1.2  Tujuan

Mahasiswa/i mengidentifikasi, mengetahui dan menentukan bentuk dan susunan organ kelamin jantan pada sapi atau kambing baik secara makroskopis maupun mikroskopis.


1.3  Manfaat

Setelah praktikum dilakukan, diharapkan mahasiswa/i dapat mengidentifikasi, mengetahui dan menjelaskan bentuk dan susunan organ kelamin betina pada sapi atau kambing baik secara makroskopis maupun mikroskopis.




 
  
  
  
 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI
A.    ORGANA GENETALIA EKSTERNAL

1.    Penis
Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal, karena berada di luar ruang tubuh. Pada manusia, penis terdiri atas tiga bangunan silinder berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa berfungsi ketika ereksi dan satu bagian yang lebih kecil di bawah . Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra berfungsi sebagai saluran air seni ketika kencing dan saluran untuk sperma ketika ejakulasi. Ujung penis disebut dengan glan penis. Penis sebagai alat penting dalam hubungan seks baik untuk kreasi atau prokreasi. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

Penis berfungsi sebagai alat persetubuhan serta alat senggama dan juga sebagai saluran untuk pembuangan sperma dan air seni.

Penis sejati dimiliki oleh mamalia. Reptilia tidak memiliki penis sejati karena hanya berupa tonjolan kecil serta tidak tampak dari luar, sehingga disebut sebagai hemipenis (setengah penis).


2.       Glans
Glans adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan saraf. Kulit yang menutupi glans disebut foreskin (preputium). Di beberaa Negara memiliki kebiasaan membersihkan daerah sekitar preputium ini atau dikenal dengan yang namanya sunat.
3.    Buah zakar
Buah zakar terdiri dari kantung zakar yang didalamnya terdapat sepasang testis dan bagian-bagian lainnya. Kulit luar nya disebut skrotum. Skrotum berfungsi melindungi testis serta mengatur suhu yang sesuai untuk spermatozoa (sel sperma).
4.    Skrotum
             Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah   zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Pada skrotum manusia dan beberapa mamalia bisa terdapat rambut pubis. Rambut pubis mulai tumbuh sejak masa pubertas.
Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8oC lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih dingin. Pada manusia, suhu testis sekitar 34°C. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas.

B.     ORGANA GENETALIA INTERNAL
Organ reproduksi internal pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
1.      Testis
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis dibungkus oleh skrotum, kantong kulit di bawah perut. Pada manusia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37°C).
Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster.
Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.
Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salah satu terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.
Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin. Fungsi testis:
- memproduksi sperma (spermatozoa)
- memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.

Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitari bagian anterior:
1.      luteinizing hormone (LH)
2.      Follicle-stimulating hormone (FSH)
Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang.
Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferen dan akhirnya, penis. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi hormon testosteron. Pengangkatan testis disebut orchidektomi atau kastrasi.

2.       Saluran reproduksi

Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
  • Epididimis (tempat pematangan sperma)
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens
  • Vas deferens (saluran sperma dari testis ke kantong sperma)
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).


·         Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra
  • Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.

3.      Kelenjar kelamin
Kumpulan kelenjar aksesoris terdiri dari vesikula seminalis, prostate, dan kelenjar bulbouretralis. Sebelum ejakulasi, kelenjar tersebut mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap urine asam yang masih tersisa dalam uretra.
Sel-sel sperma dapat bergerak dan mungkin aktif mengadakan metabolisme setelah mengadakan kontak dengan plasma semen. Plasma semen mempunyai dua fungsi utama yaitu: berfungsi sebagai media pelarut dan sebagai pengaktif bagi sperma yang mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel dengan substrat yang kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida), nitrogen, asam sitrat, fruktosa, asam askorbat, inositol, fosfatase sera ergonin, dan sedikit vitamin-vitamin serta enzim-enzim. Kelenjar aksesoris terdiri dari:
  • Vesikula seminalis (tempat penampungan sperma)
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
Vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin.



  • Kelenjar prostat (penghasil cairan basa untuk melindungi sperma)
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.




  • Kelenjar bulbouretra / cowper (penghasil lendir untuk melumasi saluran sperma)
Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostat. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).



BAB III
METODE PERCOBAAN

Alat dan Bahan
Alat :
- Bak allumunium
            - Pinset
            - Mikroskop
            - Cover glass
            - Objek glass      
            - Scalpel

Bahan :
- Organ kelamin jantan sapi dan kambing
            - Air




Cara Kerja



·         Secara Makroskopis
            1. Preparat organ kelamin jantan pada sapi dan kambing yang sudah diformalinkan dikeluarkan
    dari toples dan dimasukkan ke dalam bak allumunium.
2. Perhatikan penjelasan asisten masing-masing kelompok.
3. Amati bentuk dan susunan dari organ kelamin betina baik pada sapi atau kambing.
4. Lakukanlah pengamatan pada masing-masing organ, sebutkan secara berurutan dari dalam
     ke luar atau dari luar ke dalam, secara bergantian.
5. Setelah itu, gambarkanlah hasil pengamatannya.


·         Secara Mikroskopis
1. Ambillah preparat awetan dari tubulus seminiferus dan duktus epididimis.
     2. Nyalakanlah mikroskop dan atur pencahayaannya, lalu letakkan masing-masing preparat
         secara bergantian di atas meja preparat pada mikroskop.
     3. Perhatikan penjelasan asisten.
     4. Amatilah preparat tersebut beserta bagian-bagiannya.
     5. Gambarkanlah hasil penglihatan pada mikroskop.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN





organa genetalia masculina
Tubulus seminiferus
Testis
HASIL DAN PEMBAHASAN

Secara Makroskopis
 
            Organ reproduksi jantan terdiri dari organ reproduksi primer, organ reproduksi sekunder dan organ kelamin luar.
            Organ reproduksi primer terdiri dari testis (jamak : testes). Testis berfungsi penghasil spermatozoa dan penghasil hormone testosterone. Testis berada dalam kantong skrotum yang dilapisi tunika vaginalis dan tunika albugenia. Testis terdiri dari lobulus yang banyak tubulus seminiferus yang berwarna kuning sebagai penghasil spermatozoa, diantara lobulus terdapat warna putih pucat yang disebut rete testis.
            Organ reproduksi sekunder terdiri dari kelenjar dan saluran reproduksi. Saluran-salurannya terdiri dari duktus epididimis yang terbagi lagi menjadi caput epididimis, corpus epididimis dan cauda epididimis. Pada bagian cauda inilah tempat pematangan sperma. Selanjutnya masuk ke dalam duktus deferen yang terdapat funikulus spermatikus yang didalamnya terdapat spermaticord yang berbentuk anyaman. Saluran selanjutnya adalah uretra, di mana pada ruminansia berbentuk huruf S dan berkelok yang dinamakan flexura sigmoidea. Pembesaran pada uretra dinamakan ampulla.
            Kelenjar-kelenjarnya dibagi menjadi kelenjar vesika seminalis yang fungsinya member warna pada sperma yang dihasilkan, kelenjar prostat berfungsi member bau yang khas pada sperma, terakhir adalah kelenjar cowper atau bulbouterina yang fungsinya membersihkan saluran uretra.
            Organ reproduksi luar jantan terdiri dari penis yang berfungsi pada saat terjadi kopulasi, penis memiliki bagian diantaranya radig, corpus dan glans penis pada bagian ujungnya. Pada bagian ujung dari glans penis dibungkus oleh preputium.
           
Secara Mikroskopis
            Pada pengamatan mikroskopis organ reproduksi jantan ini yang diamati adalah testis. Pada testis ini, terdapat lapisan tunika vaginalis dan tunika albugenia, terdapat jaringan ikat, tampaknya pembuluh darah, epitel germinal, sel leydig dan tubulus seminiferus.
            Pada tubulus seminiferus yang diperbesar pada mikroskop maka akan telihat membrane basal, sel leydig yang menghasilkan hormone testosterone dan pada batas-batasan tubulus seminiferus terdapat spermatogonia yang berada di tepi membran basal. Kemudian akan tampak bulatan besar yang dinamakan spermatosit primer dan yang kecilnya adalah spermatosit sekunder. Pada tubulus seminiferus tersebut akan tampak bentuk yang berbeda dari spermatosit yang dinamakan sel sertoli yang member makan spermatozoa. Pada bagian tengah akan tampak sperma yang bergerak dan memiliki ekor.
            Pada gambaran mikroskopis duktus epididimis akan tampak pada preparat adanya membran basal yang di dalamnya terdapat epitel slindris banyak baris bersilia.
















1 komentar: