KATA PENGANTAR
Dengan
kerendahan hati, penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT,
yang melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum embriologi ini.
Syalawat beriring
salam, penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, selaku inspirasi dari seluruh
umat islam di dunia.
Dalam
penulisan laporan praktikum embriologi ini penulis tidak terlepas dari berbagai
hambatan, baik dalam struktur penulisan, penyampaian isi, penyusunan kalimat
dan pemakaian tanda baca, tapi berkat bantuan berbagai pihak sehingga laporan
ini dapat tersusun dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drh. Dian
Masyitha, M.Sc selaku koordinator dan dosen pembimbing mata kuliah Embriologi.
2. Eni Gustina selaku asisten pembimbing kelompok 2 pada Laboratorium Embriologi.
3. Seluruh
rekan-rekan mahasiswa yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung
selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.
Penulis
menyadari sepenuhnya dalam pembuatan laporan ini masih terdapat kekurangan,
baik dari penulisan serta pembahasan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran
dan kritikan yang sifatnya membangun, guna penyempurnaan laporan ini.
Banda Aceh, 27 Mei
2013
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem
reproduksi ayam jantan berupa testis ductus (vas) deferens, dan ogan kopulasi yang bentuknya rudimenter ( belum
sempurna ). Ayam tidak
mempunyai penis. Sperma diproduksi di dalam testis, disalurkan ke luar tubuh
melalui ductus deferens yang bermuara pada papilla. Perkawinan ayam jantan
dengan ayam betina pada hakikatnya ialah mempersatukan dua kloaka untuk
memungkinkan pemancaran sistem yang mengandung sperma.
Sistem
reproduksi ayam betina terdiri atas ovarium dan oviduk. Ovarium yang mengandung
sekitar 1.000-3.000 folikel dan di dalam folikel terdapat kuning telur (yolk).
Ukuran folikel berkisar dari yang mikrokopik hingga yang sebesar yolk,
tergantung pada tingkat kemasakan yolk di dalamnya. Setelah sebuah yolk
diovulasikan, kemudian diterima oleh infudibulum dan melewati bagian-bagian
lain dari oviduk, menjadi telur yang sempurna yang dikeluarkan melalui anus.
Adapun
latar belakang di buatnya laporan ini agar praktikan lebih mengetahui dengan
jelas bagaimana perkembangan
embrio pada ayam.
B. Tujuan
1.
Mempelajari tahap pembentukan organ pada berbagai umur embrio ayam.
2.
Mempelajari lapisan embrional yang membentuk bakal organ.
C. Manfaat
1. Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui tahap-tahap
perkembangan atau pembentuan organ pada berbagai umur embrio ayam.
2. Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui lapisan embrional
yang membentuk bakal organ.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Ovarium
adalah tempat sintesis hormon steroid seksual, gametogenesis, dan perkembangan
serta pemasakan kuning telur (folikel). Oviduk adalah tempat menerima kuning
telur masak, sekresi putih telur, dan pembentukan kerabang telur. Pada unggas
umumnya dan pada ayam khususnya, hanya ovarium kiri yang berkembang dan
berfungsi, sedangkan yang bagian kanan mengalami rudimenter (Anonim, 2010).
Ovarium
pada ayam dinamakan juga folikel. Bentuk ovarium seperti buah anggur dan
terletak pada rongga perut berdekatan dengan ginjal kiri dan bergantung pada
ligamentum meso-ovarium. Besar ovarium pada saat ayam menetas 0,3 g kemudian
mencapai panjang 1,5 cm pada ayam betina umur 12 minggu dan mempunyai berat 60
g pada tiga minggu sebelum dewasa kelamin. Ovarium terbagi dalam dua bagian,
yaitu cortex pada bagian luar dan medulla pada bagian dalam. Cortex mengandung
folikel dan pada folikel terdapat sel-sel telur. Jumlah sel telur dapat
mencapai lebih dari 12.000 buah. Namun, sel telur yang mampu masak hanya
beberapa buah saja (pada ayam dara dapat mencapai jutaan buah). Folikel akan
masak pada 9-10 hari sebelum ovulasi. Karena pengaruh karotenoid pakan ataupun
karotenoid yang tersimpan di tubuh ayam yang tidak homogen maka penimbunan
materi penyusun folikel menjadikan lapisan konsentris tidak seragam. Proses
pembentukan ovum dinamakan vitelogeni (vitelogenesis), yang merupakan sintesis
asam lemak di hati yang dikontrol oleh hormon estrogen, kemudian oleh darah
diakumulasikan di ovarium sebagai volikel atau ovum yang dinamakan yolk (kuning
telur) (Anonim, 2010).
Dikenal
tiga fase perkembangan yolk, yaitu fase cepat antara 4-7 hari sebelum ovulasi
dan fase lambat pada 10-8 hari sebelum ovulasi, serta pada 1-2 hari sebelum
ovulasi. Akibat perkembangan cepat tersebut maka akan terbentuk gambaran
konsentris pada kuning telur. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kadar xantofil
dan karotenoid pada pakan yang dibelah oleh latebra yang menghubungkan antara
inti yolk dan diskus germinalis. Folikel dikelilingi oleh pembuluh darah,
kecuali pada bagian stigma. Apabila ovum masak, stigma akan robek sehingga
terjadi ovulasi. Robeknya stigma ini dikontrol oleh hormon LH. Melalui pembuluh
darah ini, ovarium mendapat suplai makanan dari aorta dorsalis. Material
kimiawi yang diangkut melalui sistem vaskularisasi ke dalam ovarium harus
melalui beberapa lapisan, antara lain theca layer yang merupakan lapisan
terluar yang bersifat permeabel sehingga memungkinkan cairan plasma dalam
menembus ke jaringan di sekelilingnya. Lapisan kedua berupa lamina basalis yang
berfungsi sebagai filter untuk menyaring komponen cairan plasma yang lebih
besar. Lapisan ketiga sebelum sampai pada oocyte adalah lapisan perivitellin
yang berupa material protein bersifat fibrous (berongga) (Anonim, 2010).
Dalam
membran plasma, oocyte (calon folikel) berikatan dengan sejumlah reseptor yang
akan membentuk endocitic sehingga terbentuklah material penyusun kuning telur.
Sehingga besar penyusutan kuning telur adalah material granuler berupa high
density lipoprotein (HDL) dan lipovitelin. Senyawa ini dengan ion kuat dan pH
tinggi akan membentuk kompleks fosfoprotein, fosvitin, ion kalsium, dan ion
besi. Senyawa-senyawa ini membentuk vitelogenin, yaitu prekursor protein yang disintesis
di dalam hati sebagai respon terhadap estradiol. Komponen vitelogenin lebih
mudah larut dalam darah dalam bentuk kompleks lipida kalsium dan besi. Oleh
adanya reseptor pada oocyte, akan terbentuk material kuning telur. proses
pembentukan vitelogenin ini dinamakan vitelogenesis (Anonim 2010).
Dalam
perkembangannya, embrio dibantu kantung oleh kuning telur, amnion,
dan alantois. Kantung kuning yang telur dindingnya dapat menghasilkan
enzim. Enzim ini mengubah isi kuning telur sehingga mudah diserap embrio.
Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois berfungsi pembawa sebagai
ke oksigen embrio, menyerap zat asam dari embrio, mengambil yang sisa-sisa
pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta
membantu alantois, serta membantu mencerna albumen (Aspan, 2009).
Penyusun
utama kuning telur adalah air, lipoprotein, protein, mineral, dan pigmen.
Protein kuning telur diklasifikasikan menjadi dua kategori:
1. Livetin, yakni protein plasmatik yang terakumulasi pada kuning telur dan
disintesis di hati hampir 60% dari total kuning telur.
2. Phosvitin dan lipoprotein yang
terdiri dari high density lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL)
yang disebut pula dengan granuler dan keduanya disintesis dalam hati. Pada ayam
dewasa bertelur setiap hari disintesis 2,5 g protein/hari melalui hati.
Sintesis ini dikontrol oleh hormon estrogen. Hasil sintesis bersama-sama dengan
ion kalsium, besi dan zinc membentuk molekul kompleks yang mudah larut kemudian
masuk ke dalam kuning telur.
BAB III
METODE
PERCOBAAN
1.1 Alat dan Bahan
1.
Incubator
2.
Scalpel
3.
Bak Alumunium
4.
Pinset
5.
Cawan Petri
6.
Telur ayam yang sudah dieramkan dalam incubator
1.2 Cara Kerja
1.
Sediakan telur ayam kampung yang akan ditetaskan secukupnya, guna
melihat perbedaan diantaranya. Dimasukkan kedalam incubator /mesin tetas dengan
suhu mulai hari 1-19/21 adalah 102°F-105°F.
2.
Pada waktu pengamatan, telur diambil 1 sampai 3 butir untuk memudahkan
dalam pengamatan embrio biar tidak berdesakan dengan teman-teman dan lebih
efisien.
3.
Telur yang akan diamati, dipecahkan dengan scalpel dan dituangkan isinya
kedalam cawan Petri.kemudian amati perubahan yang terjadi pada telur tersebut.
4.
Pada hari selanjutnya tentukan apa-apa saja perubahan atau pembentukan
telur tersebut mulai hari pertama sampai menetas.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
HARI 1 |
B. Pembahasan
Telur adalah suatu bentuk tempat penimbunan zat gizi
seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan
untuk pertumbuhan embrio sampai menetas. Selama pembelahan awal seluler,
terbentuk dua lapisan sel benih dimana peristiwa ini disebut dengan gastrulasi,
yang biasanya dilengkapi pada saat telur dikeluarkan dari tubuh induk. Kedua
lapisan ini adalah ektoderm dan mesoderm. Lapisan ketiga yaitu endoderm akan
terbentuk ketika telur sudah di tempatkan di dalam incubator.
Fertilitas adalah persentase telur yang fertil dari
sejumlah telur yang ditetaskan.Telur fertil ialah telur yang dibuahi/telur
hasil perkawinan antara jantan dan sel betina. Ada beberapa factor yang
mempengaruhi fertilitas yaitu: pengaturan suhu, pengaturan kelembaban,
pembalikan telur, periode kritis dan candling. Rongga udara memberi identitas
lamanya telur disimpan,rongga udara yang diperlukan adalah rongga udara yang
tingginya kurang dari 1 cm.
Embrio yang sedang tumbuh didalam tubuh membutuhkan
temperature yang optimum selama penetasan. Gejolak temperature yang terlalu
eksterm akan menyebabkan kematian embrio. Adapun temperature yang optimum untuk
telur tetas tidak sama pada semua telur, tetapi tergantung pada besarnya telur,
kualitas kerabang, genetic, umur telur ketika dimasukkan kedalam rak mesin
tetas/incubator. Komponen-komponen terpenting
dari udara adalah O2, N, CO2 dan uap air, lalu
lintas udara ini dilakukan melalui pori-pori pada kerabang untuk pernapasan
embrio berupa O2 dan pembuangan gas CO2 dari hasil
pembakaran embrio. O2 ini sangat penting untuk keberlangsungan hidup
embrio, bila jumlah O2 dalam ruang incubator berkurang maka kematian
embrio sudah diambang pintu. Kebutuhan O2 ini diambil oleh mesin
pipa-pipa ventilasi. Semakin besar embrio maka akan semakin banyak udara yang
dibutuhkandan ventilasi semakin penting.
Pada saat telur dikeluarkan, beberapa ribu sel akan
dihasilkan dan blastodisc akan menggambarkan suatu unit yang kompleks. Setelah
telur dikeluarkan, pembelahan seluler terus berlangsung selagi temperature di
atas 75ยบ F. Sel telur tidak akan membelah lagi bila temperatur kembali rendah,
oleh karena itu mulai saat telur ditelurkan sampai telur siap dimasukkan
kedalam incubator, pembelahan seluler akan terhambat, artinya tidak terjadi
pembelahan sel antara waktu tersebut.
a.
Hari Pertama
Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat jelas,
sel benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap,
sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian tengah ini merupakan sel benih
betina yang sudah dibuahi yang dinamakan zygot blastoderm. Setelah lebih kurang
15 menit setelah pembuahan, mulailah terjadi pembiakan sel-sel bagian awal
perkembangan embrio. Jadi didalam tubuh induk sudah terjadi perkembangan
embrio.
Pada hari pertama pengamata hanya terlihat 3 bagian dari
telur ayam yakni,Peta takdir,area ovaca,dan zona vasikulata.Peta takdir
merupakan cikal bakal dari pembentukan jantung,sementara area ovaca merupakan
tahap awal pembentukan organ tubuh,dan zona vasikullata merupakan pembentuk
pembuluh darah bagi embrio.perhatikan,
b.
Hari Kedua
Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada
umur ini sudah terlihat primitive streake – suatu bentuk memanjang dari
pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada blastoderm
terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem
sirkulasi darah.
Pada hari kedua mulai terbentuk jantung, hati dan pembuluh
darah mulai berkembang. Sedang memulai dimana letak telinga, pembuluh saraf
columna vertebrae. Saat ini adalah saat yang kritis dari kehidupan embrio,
sebab saat itu jantung mulai berdetak. Peredaran darah dimulai, dengan kerja
sama antara kantung darah dengan kantung selaput kuning telur.
c.
Hari Ketiga
Pada jantung hari ketiga ini, sudah mulai terbentuk
dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak. Dengan menggunakan alat
khusus seperti mikroskop gelembung dapat dilihat gelembung bening,
kantung amnion, dan awal perkembangan alantois. Gelembung-gelembung bening
tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong amnion yang berisi
cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat
embrio bergerak bebas.
Pada hari ketiga ini bentuk jantung tergambar, kaki mulai
terbentuk dan dikembangkan, terbentuk sayap, embrio mulai berputar, dengan mata
tampak pembuluh darah, organ tubuh lengkap,terbentuk lidah, adanya selaput
amnion, ada cairan corio alantois, umbilicalis fungsinya menyalurkan makanan ke
embrio atau memfiksir embrio.
d.
Hari Keempat
Di hari ini, mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut
tampak sebagai bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung. Selain itu
jantung sudah membesar. Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya.
Otak ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak
belakang.
e.
Hari Kelima
Hari kelima ini embrionya sudah tampak jelas. Kuncup-kuncup
anggota badan sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala sudah berdekatan sehingga
tampak seperti huruf C. Sementara amnion dan alantois sudah kelihatan. Embrio
sudah terletak didalam amnion dan pembuluh sudah semakin banyak dari pada hari
sebelumnya. Selain itu telah terdapat pula optic fecicel, prosencephalon,
metencephalon, rombencephalon, dan umbilicalis.
Pada hari kelima ini, embrionya sudah mulai tampak lebih
jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Dengan menggunakan
mikroskop, dapat dilihat bahwa telah terjadi perkembangan alat reproduksi dan
sudah terbentuk jenis kelaminnya. Sementara amnion dan alantois sudah kelihatan
f.
Hari Keenam
Pada hari keenam
ini kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah tampak
menonjol. Dengan mikroskop dapat dilihat bahwa rongga dada sudah mulai
berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion
dan alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.
g.
Hari Ketujuh
Hari ketujuh hampir sama dengan hari keenam hanya kuncup-kuncup
anggota badan sudah telah agak terbentuk. Mata sudah tampak menonjol. Dengan
mikroskop dapat dilihat bahwa rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung
sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois, kantong
kuning telur, seta paruhnya.
h.
Hari Kesembilan
Pembentukan tulang pertama kali terjadi peda embrio berumur
9 hari,selain itu juga terjadi pembentukan organ yang sudah Nampak sebelumnya.
i.
Hari Kesepuluh
Lubang hidung masih sempit.
Terjadi pertumbuhan kelopakmata, perluasan bagian distal anggota badan. Membran
viteline mengelilingi kuning telur
dengan sempurna. Folikel bulu mulai menutup bagian
bawah anggota badan. Patuk paruh mulainampak.
j.
Hari Kesebelas
Lubang palpebral memiliki
bentuk elips yang cenderung menjadiencer. Alantois mencapai ukuran maksimal,
sedangkan vitellus makin menyusut.
Embrio sudah nampak seperti anak ayam.
k.
Hari Keduabelas
Folikel bulu mengelilingi
bagian luar indera pendengar meatusdan menutupi kelopak mata bagian atas.
Kelopak mata bagian bawah menutupi 2/3
atau bahkan ¼ bagian kornea.
l.
Hari Ketigabelas
Alantois menyusut menjadi membran Chorioalantois. Kuku dan kali mulai nampak jelas.
m.
Hari Keempatbelas
Kepala sudah mengarah ke sayap sebelah kanan,karna
mendekati rongga udara. Dan amnion sudah mulai berkurang.
n.
Hari Keenambelas
Pembuluh
darah masuk ke dalam tubuh,dan amnion sudah habis.
o.
Hari Ketujuhbelas
Ginjal
sudah mulai memproduksi uretras,dan paruh mengarah ke rongga udara.
p. Hari kedelapanbelas
Vitelin
mulai masuk ke dalam tubuh.
q. Hari Kesembilanbelas
Vitelin
semakin masuk ke dalam tubuh,sehingga warna tubuh berubah menjadi hitam, mulai
bernapas dengan paru-paru, dan kerabang mulai rapuh.
r. Hari Keduapuluh
Vitelin
telah habis dan embrio sudah memenuhi seluruh ruang dalam kerabang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2007.
Veterienr Reproduksi. (online), http://www.137.222.110.150/calnet/vetrep7/ . page2.htm. Diakses SENIN, 22.00 WIB, 27 MEI 2013
http://oganzha.blogspot.com/ diaskes senin , 20.30 WIB, 27 MEI 2013
http://myexperience-sausuboy.blogspot.com/2012/05/perkembangan-embrio-ayam.html. diaskes 23.10 WIB, senin 27 MEI 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar