Senin, 27 Mei 2013

LAPORAN PRATIKUM " PERKEMBANGAN EMBRIOLOGI AYAM "







KATA PENGANTAR





Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT, yang melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum embriologi ini.
Syalawat beriring salam, penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, selaku inspirasi dari seluruh umat islam di dunia.
Dalam penulisan laporan praktikum embriologi ini penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan, baik dalam struktur penulisan, penyampaian isi, penyusunan kalimat dan pemakaian tanda baca, tapi berkat bantuan berbagai pihak sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Drh. Dian Masyitha, M.Sc selaku koordinator dan dosen pembimbing mata kuliah Embriologi.
2.      Eni Gustina selaku asisten pembimbing kelompok 2 pada Laboratorium Embriologi.
3.      Seluruh rekan-rekan mahasiswa yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam pembuatan laporan ini masih terdapat kekurangan, baik dari penulisan serta pembahasan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun, guna penyempurnaan laporan ini.

                             Banda Aceh, 27 Mei 2013
                                                                                    




Penulis






BAB 1
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

Sistem reproduksi ayam jantan berupa testis ductus (vas) deferens, dan ogan kopulasi yang bentuknya rudimenter ( belum sempurna ). Ayam tidak mempunyai penis. Sperma diproduksi di dalam testis, disalurkan ke luar tubuh melalui ductus deferens yang bermuara pada papilla. Perkawinan ayam jantan dengan ayam betina pada hakikatnya ialah mempersatukan dua kloaka untuk memungkinkan pemancaran sistem yang mengandung sperma.
Sistem reproduksi ayam betina terdiri atas ovarium dan oviduk. Ovarium yang mengandung sekitar 1.000-3.000 folikel dan di dalam folikel terdapat kuning telur (yolk). Ukuran folikel berkisar dari yang mikrokopik hingga yang sebesar yolk, tergantung pada tingkat kemasakan yolk di dalamnya. Setelah sebuah yolk diovulasikan, kemudian diterima oleh infudibulum dan melewati bagian-bagian lain dari oviduk, menjadi telur yang sempurna yang dikeluarkan melalui anus.
Adapun latar belakang di buatnya laporan ini agar praktikan lebih mengetahui  dengan jelas bagaimana perkembangan embrio pada ayam.

B.     Tujuan
1.             Mempelajari tahap pembentukan organ pada berbagai umur embrio ayam.
2.             Mempelajari lapisan embrional yang membentuk bakal organ.

C.    Manfaat
1.          Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui tahap-tahap perkembangan atau pembentuan organ pada berbagai umur embrio ayam.
2.         Dengan melakukan pengamatan mahasiswa dapat mengetahui lapisan embrional yang membentuk bakal organ.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ovarium adalah tempat sintesis hormon steroid seksual, gametogenesis, dan perkembangan serta pemasakan kuning telur (folikel). Oviduk adalah tempat menerima kuning telur masak, sekresi putih telur, dan pembentukan kerabang telur. Pada unggas umumnya dan pada ayam khususnya, hanya ovarium kiri yang berkembang dan berfungsi, sedangkan yang bagian kanan mengalami rudimenter (Anonim, 2010).
Ovarium pada ayam dinamakan juga folikel. Bentuk ovarium seperti buah anggur dan terletak pada rongga perut berdekatan dengan ginjal kiri dan bergantung pada ligamentum meso-ovarium. Besar ovarium pada saat ayam menetas 0,3 g kemudian mencapai panjang 1,5 cm pada ayam betina umur 12 minggu dan mempunyai berat 60 g pada tiga minggu sebelum dewasa kelamin. Ovarium terbagi dalam dua bagian, yaitu cortex pada bagian luar dan medulla pada bagian dalam. Cortex mengandung folikel dan pada folikel terdapat sel-sel telur. Jumlah sel telur dapat mencapai lebih dari 12.000 buah. Namun, sel telur yang mampu masak hanya beberapa buah saja (pada ayam dara dapat mencapai jutaan buah). Folikel akan masak pada 9-10 hari sebelum ovulasi. Karena pengaruh karotenoid pakan ataupun karotenoid yang tersimpan di tubuh ayam yang tidak homogen maka penimbunan materi penyusun folikel menjadikan lapisan konsentris tidak seragam. Proses pembentukan ovum dinamakan vitelogeni (vitelogenesis), yang merupakan sintesis asam lemak di hati yang dikontrol oleh hormon estrogen, kemudian oleh darah diakumulasikan di ovarium sebagai volikel atau ovum yang dinamakan yolk (kuning telur)  (Anonim, 2010).
Dikenal tiga fase perkembangan yolk, yaitu fase cepat antara 4-7 hari sebelum ovulasi dan fase lambat pada 10-8 hari sebelum ovulasi, serta pada 1-2 hari sebelum ovulasi. Akibat perkembangan cepat tersebut maka akan terbentuk gambaran konsentris pada kuning telur. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kadar xantofil dan karotenoid pada pakan yang dibelah oleh latebra yang menghubungkan antara inti yolk dan diskus germinalis. Folikel dikelilingi oleh pembuluh darah, kecuali pada bagian stigma. Apabila ovum masak, stigma akan robek sehingga terjadi ovulasi. Robeknya stigma ini dikontrol oleh hormon LH. Melalui pembuluh darah ini, ovarium mendapat suplai makanan dari aorta dorsalis. Material kimiawi yang diangkut melalui sistem vaskularisasi ke dalam ovarium harus melalui beberapa lapisan, antara lain theca layer yang merupakan lapisan terluar yang bersifat permeabel sehingga memungkinkan cairan plasma dalam menembus ke jaringan di sekelilingnya. Lapisan kedua berupa lamina basalis yang berfungsi sebagai filter untuk menyaring komponen cairan plasma yang lebih besar. Lapisan ketiga sebelum sampai pada oocyte adalah lapisan perivitellin yang berupa material protein bersifat fibrous (berongga) (Anonim, 2010).
Dalam membran plasma, oocyte (calon folikel) berikatan dengan sejumlah reseptor yang akan membentuk endocitic sehingga terbentuklah material penyusun kuning telur. Sehingga besar penyusutan kuning telur adalah material granuler berupa high density lipoprotein (HDL) dan lipovitelin. Senyawa ini dengan ion kuat dan pH tinggi akan membentuk kompleks fosfoprotein, fosvitin, ion kalsium, dan ion besi. Senyawa-senyawa ini membentuk vitelogenin, yaitu prekursor protein yang disintesis di dalam hati sebagai respon terhadap estradiol. Komponen vitelogenin lebih mudah larut dalam darah dalam bentuk kompleks lipida kalsium dan besi. Oleh adanya reseptor pada oocyte, akan terbentuk material kuning telur. proses pembentukan vitelogenin ini dinamakan vitelogenesis (Anonim 2010).
Dalam perkembangannya, embrio dibantu  kantung oleh  kuning telur, amnion, dan alantois. Kantung kuning  yang telur dindingnya dapat menghasilkan enzim. Enzim ini  mengubah isi kuning telur sehingga mudah diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai bantal, sedangkan alantois berfungsi pembawa sebagai ke oksigen embrio, menyerap zat asam dari embrio, mengambil yang sisa-sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan menyimpannya dalam alantois, serta membantu alantois, serta membantu mencerna albumen (Aspan, 2009).
Penyusun utama kuning telur adalah air, lipoprotein, protein, mineral, dan pigmen. Protein kuning telur diklasifikasikan menjadi dua kategori:
1.    Livetin, yakni protein plasmatik yang terakumulasi pada kuning telur dan disintesis di  hati hampir 60% dari total kuning telur.
2.    Phosvitin dan lipoprotein yang terdiri dari high density lipoprotein (HDL) dan low density lipoprotein (LDL) yang disebut pula dengan granuler dan keduanya disintesis dalam hati. Pada ayam dewasa bertelur setiap hari disintesis 2,5 g protein/hari melalui hati. Sintesis ini dikontrol oleh hormon estrogen. Hasil sintesis bersama-sama dengan ion kalsium, besi dan zinc membentuk molekul kompleks yang mudah larut kemudian masuk ke dalam kuning telur.





BAB III
METODE PERCOBAAN

1.1         Alat dan Bahan
1.             Incubator
2.             Scalpel
3.             Bak Alumunium
4.             Pinset
5.             Cawan Petri
6.             Telur ayam yang sudah dieramkan dalam incubator

1.2         Cara Kerja
1.             Sediakan telur ayam kampung yang akan ditetaskan secukupnya, guna melihat perbedaan diantaranya. Dimasukkan kedalam incubator /mesin tetas dengan suhu mulai hari 1-19/21 adalah 102°F-105°F.
2.             Pada waktu pengamatan, telur diambil 1 sampai 3 butir untuk memudahkan dalam pengamatan embrio biar tidak berdesakan dengan teman-teman dan lebih efisien.
3.             Telur yang akan diamati, dipecahkan dengan scalpel dan dituangkan isinya kedalam cawan Petri.kemudian amati perubahan yang terjadi pada telur tersebut.
4.             Pada hari selanjutnya tentukan apa-apa saja perubahan atau pembentukan telur tersebut mulai hari pertama sampai menetas.











BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

HARI 1
 
hari ke 2

 
hari ke 3


 
hari ke 4

 
hari ke 5

 
hari ke 6
 
hari ke 7

 
hari ke 8
 
hari ke 9
hari ke 10
hari ke 11
 
hari ke 12
 
hari ke 13
 
hari ke 14
 
hari ke 15
 
hari ke 16

 
hari ke 17

 
hari ke 18
 
hari ke 19
 
hari ke 20

 B.     Pembahasan

Telur adalah suatu bentuk tempat penimbunan zat gizi seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio sampai menetas. Selama pembelahan awal seluler, terbentuk dua lapisan sel benih dimana peristiwa ini disebut dengan gastrulasi, yang biasanya dilengkapi pada saat telur dikeluarkan dari tubuh induk. Kedua lapisan ini adalah ektoderm dan mesoderm. Lapisan ketiga yaitu endoderm akan terbentuk ketika telur sudah di tempatkan di dalam incubator.
Fertilitas adalah persentase telur yang fertil dari sejumlah telur yang ditetaskan.Telur fertil ialah telur yang dibuahi/telur hasil perkawinan antara jantan dan sel betina. Ada beberapa factor yang mempengaruhi fertilitas yaitu: pengaturan suhu, pengaturan kelembaban, pembalikan telur, periode kritis dan candling. Rongga udara memberi identitas lamanya telur disimpan,rongga udara yang diperlukan adalah rongga udara yang tingginya kurang dari 1 cm.
Embrio yang sedang tumbuh didalam tubuh membutuhkan temperature yang optimum selama penetasan. Gejolak temperature yang terlalu eksterm akan menyebabkan kematian embrio. Adapun temperature yang optimum untuk telur tetas tidak sama pada semua telur, tetapi tergantung pada besarnya telur, kualitas kerabang, genetic, umur telur ketika dimasukkan kedalam rak mesin tetas/incubator. Komponen-komponen terpenting  dari udara adalah O2, N, CO2 dan uap air, lalu lintas udara ini dilakukan melalui pori-pori pada kerabang untuk pernapasan embrio berupa O2 dan pembuangan gas CO2 dari hasil pembakaran embrio. O2 ini sangat penting untuk keberlangsungan hidup embrio, bila jumlah O2 dalam ruang incubator berkurang maka kematian embrio sudah diambang pintu. Kebutuhan O2 ini diambil oleh mesin pipa-pipa ventilasi. Semakin besar embrio maka akan semakin banyak udara yang dibutuhkandan ventilasi semakin penting.
Pada saat telur dikeluarkan, beberapa ribu sel akan dihasilkan dan blastodisc akan menggambarkan suatu unit yang kompleks. Setelah telur dikeluarkan, pembelahan seluler terus berlangsung selagi temperature di atas 75ยบ F. Sel telur tidak akan membelah lagi bila temperatur kembali rendah, oleh karena itu mulai saat telur ditelurkan sampai telur siap dimasukkan kedalam incubator, pembelahan seluler akan terhambat, artinya tidak terjadi pembelahan sel antara waktu tersebut.
a.      Hari Pertama
Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat jelas, sel benih berkembang menjadi bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak terang. Bagian tengah ini merupakan sel benih betina yang sudah dibuahi yang dinamakan zygot blastoderm. Setelah lebih kurang 15 menit setelah pembuahan, mulailah terjadi pembiakan sel-sel bagian awal perkembangan embrio. Jadi didalam tubuh induk sudah terjadi perkembangan embrio.
Pada hari pertama pengamata hanya terlihat 3 bagian dari telur ayam yakni,Peta takdir,area ovaca,dan zona vasikulata.Peta takdir merupakan cikal bakal dari pembentukan jantung,sementara area ovaca merupakan tahap awal pembentukan organ tubuh,dan zona vasikullata merupakan pembentuk pembuluh darah bagi embrio.perhatikan,
b.      Hari Kedua
Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive streake – suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah.
Pada hari kedua mulai terbentuk jantung, hati dan pembuluh darah mulai berkembang. Sedang memulai dimana letak telinga, pembuluh saraf columna vertebrae. Saat ini adalah saat yang kritis dari kehidupan embrio, sebab saat itu jantung mulai berdetak. Peredaran darah dimulai, dengan kerja sama antara kantung darah dengan kantung selaput kuning telur.
c.       Hari Ketiga
Pada  jantung hari ketiga ini, sudah mulai terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio sudah mulai tampak. Dengan menggunakan alat khusus seperti mikroskop  gelembung dapat dilihat gelembung bening, kantung amnion, dan awal perkembangan alantois. Gelembung-gelembung bening tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan membuat embrio bergerak bebas.
Pada hari ketiga ini bentuk jantung tergambar, kaki mulai terbentuk dan dikembangkan, terbentuk sayap, embrio mulai berputar, dengan mata tampak pembuluh darah, organ tubuh lengkap,terbentuk lidah, adanya selaput amnion, ada cairan corio alantois, umbilicalis fungsinya menyalurkan makanan ke embrio atau memfiksir embrio.
d.      Hari Keempat
Di hari ini, mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut tampak sebagai bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung. Selain itu jantung sudah membesar. Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.
e.       Hari Kelima
Hari kelima ini embrionya sudah tampak jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala sudah berdekatan sehingga tampak seperti huruf C. Sementara amnion dan alantois sudah kelihatan. Embrio sudah terletak didalam amnion dan pembuluh sudah semakin banyak dari pada hari sebelumnya. Selain itu telah terdapat pula optic fecicel, prosencephalon, metencephalon, rombencephalon, dan umbilicalis.
Pada hari kelima ini, embrionya sudah mulai tampak lebih jelas. Kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat bahwa telah terjadi perkembangan alat reproduksi dan sudah terbentuk jenis kelaminnya. Sementara amnion dan alantois sudah kelihatan
f.       Hari Keenam
   Pada hari keenam ini kuncup-kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah tampak menonjol. Dengan mikroskop dapat dilihat bahwa rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.
g.      Hari Ketujuh
Hari ketujuh hampir sama dengan hari keenam hanya kuncup-kuncup anggota badan sudah telah agak terbentuk. Mata sudah tampak menonjol. Dengan mikroskop dapat dilihat bahwa rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung sudah membesar. Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois, kantong kuning telur, seta paruhnya.
h.      Hari Kesembilan
Pembentukan tulang pertama kali terjadi peda embrio berumur 9 hari,selain itu juga terjadi pembentukan organ yang sudah Nampak sebelumnya.
i.        Hari Kesepuluh
Lubang hidung masih sempit. Terjadi pertumbuhan kelopakmata, perluasan bagian distal anggota badan. Membran viteline mengelilingi kuning telur dengan sempurna. Folikel bulu mulai menutup bagian bawah anggota badan. Patuk paruh mulainampak.
j.        Hari Kesebelas
Lubang palpebral memiliki bentuk elips yang cenderung menjadiencer. Alantois mencapai ukuran maksimal, sedangkan vitellus makin menyusut. Embrio sudah nampak seperti anak ayam.
k.      Hari Keduabelas
Folikel bulu mengelilingi bagian luar indera pendengar meatusdan menutupi kelopak mata bagian atas. Kelopak mata bagian bawah menutupi 2/3 atau bahkan ¼ bagian kornea. 
l.        Hari Ketigabelas
Alantois menyusut menjadi membran Chorioalantois. Kuku dan kali mulai nampak jelas.
m.    Hari Keempatbelas
Kepala sudah mengarah ke sayap sebelah kanan,karna mendekati rongga udara. Dan amnion sudah mulai berkurang.
n.      Hari Keenambelas
Pembuluh darah masuk ke dalam tubuh,dan amnion sudah habis.
o.      Hari Ketujuhbelas
Ginjal sudah mulai memproduksi uretras,dan paruh mengarah ke rongga udara.
p.      Hari kedelapanbelas
Vitelin mulai masuk ke dalam tubuh.
q.      Hari Kesembilanbelas
Vitelin semakin masuk ke dalam tubuh,sehingga warna tubuh berubah menjadi hitam, mulai bernapas dengan paru-paru, dan kerabang mulai rapuh.
r.       Hari Keduapuluh
Vitelin telah habis dan embrio sudah memenuhi seluruh ruang dalam kerabang.
 
 
DAFTAR PUSTAKA

 Anonim.2007. Veterienr Reproduksi. (online), http://www.137.222.110.150/calnet/vetrep7/          .        page2.htm. Diakses SENIN, 22.00 WIB, 27 MEI 2013
 http://oganzha.blogspot.com/  diaskes senin , 20.30 WIB, 27 MEI 2013
 http://myexperience-sausuboy.blogspot.com/2012/05/perkembangan-embrio-ayam.html. diaskes 23.10 WIB, senin 27 MEI 2013.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar