Rabu, 10 April 2013

organ kelamin betina




LAPORAN PRATIKUM EMBRIOLOGI
KELOMPOK 2
·        FADLI SAPUTRA                     1202101010150
·        HANISAH                                  1202101010
·        INTAN FIRDAUS                     1202101010118
·        JULIANA                                   1202101010
·        MOSDAR MUJANI                  1202101010154
·        MUHAMMAD ZULFAN           1202101010140

LABORATORIUM EMBRIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2012/2013


BAB I
PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG
Makhluk hidup mulai dari tingkat uniseluler sampai tingkat multiselular memiliki kemampuan untuk mempertahankan jenisnya. Hal itu dimaksudkan agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan spesiesnya di muka bumi. Proses mempertahankan jenis itu dapat dikategorikan ke dalam proses reproduksi atau perkembangbiakan. Tiap jenis hewan memiliki cara reproduksi yang berbeda satu sama lain. Reproduksi hewan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif terjadi tanpa peleburan sel kelamin jantan dan betina dan terjadi pada hewan tingkat rendah atau avertebrata. Perkembangbiakan generatif umumnya terjadi pada hewan tingkat tinggi atau vertebrata. Perkembangbiakan tersebut melibatkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina dan ditandai oleh adanya peristiwa pembuahan (Fertilisasi). Alat reproduksi hewan pada dasarnya terdiri atas sel kelamin dan alat kelamin 
TUJUAN
Untuk mengidentifikasi bentuk dan susunan alat kelamin jantan dan betina secara makroskopis dan mikroskopis. 

MANFAAT
1.   Mahasiswa mampu mengamati struktur anatomi sistem reproduksi jantan dan betina baik secara makroskopis maupun mikroskopi.
2.   Mahasiswa mengetahui organ yang menyusun sistem reproduksi beserta fungsinya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM REPRODUKSI BETINA
Secara makroskopis
Gonad atau ovarium, merupakan bagian alat kelamin yang utama, ovarium menghasilkan telur, oleh karena itu dalam bahasa Indonesia seringkali disebut induk telur, indung telur atau ada pula yang menyebutnya pengarang telur. Perkembangan ovarium pada masa reproduksi diatur oleh hormon-hormon yang berasal dari kelenjar hifofisa yang terdapat di dasar otak dalam kepala. Bentuk ovarium berbeda menurut spesies hewan (Frandson, 1986).
Oviduct (Tuba Fallopi) yang juga disebut tuba uterine adalah saluran  yang berpasangan dan berkonvolusi yang menghantarkan ova dari ovarium menuju tanduk uterus, dan juga merupakan tempat terjadinya fertilisasi oleh spermatozoa (Frandson, 1986). Tuba uterina bersifat bilateral, strukturnya berliku-liku yang menjulur dari daerah ovarium ke kornua uterina dan menyalurkan ovum, spermatozoa, dan zigot. Tiga segmen oviduk dapat dibedakan menjadi infundibulum, ampula, isthmus. Tuba fallopi memiliki garis tengah terkecil kira-kira mulai dari bagian pertengahan pembuluh sampai titik terdekat persambungan dengan cornua uteri (Nuryadi, 2010).
Uterus merupakan tempat implantasi zigot yang telah berkembang menjadi embrio. Dinding uterus terdiri dari (Brown, 1992). Uterus sapi terdapat sebagian besar di ruang abdomen. Uterus memilki lapisan diantaranya yaitu endometrium, miometrium, dan perimetrium.
Serviks merupakan bagian dari alat reproduksi yang berdinding tebal dengan panjang 5-10 cm dari tempat sambungan dengan uterus ke arah belakang yang berkesinambungan dengan vagina yang berdinding tipis. Fungsi utama menutup lumen uterus sehingga tidak memberi kemunghkinan untuk masuknya jazad mikroskopik maupun makroskopik ke dalam uterus dalam proses birahi, dengan mengsekresikan mukosa yang melewati vulva, membantu saat proses kebuntingan dengan mampu menutup dengan ketat dengan satu sumbat dari lender. Pada waktu melahirkan, Serviks akan berfungsi melebar yang memungkinkan fetus beserta selaputnya mudah melewatinya (Salisbury, 1985).
Vagina merupakan perpanjangan dari cervix sampai ketempat sambungan uretra dengan saluran alat kelamin adalah bagian yang berdinding tipis. Vagina merupakan bagian dari organ repoduksi merupakan organ kopulasi pertemuan antara organ reproduksi jantan dan betina. Sel epitel berada dinding vagina yang berada dekat Serviks terdiri dari lapisan jajaran sel sel penghasil  lendir dan sel epitel tipis (Partohardjo, 1980).
Vulva (pudendum femininum) adalah bagian eksternal dari genetalia  betina yang terentang dari vagina sampai ke bagian yang palingluar. Pertautan antara vagina dan vulva ditandai oleh orifis uretral eksternal  dan sering juga oleh suatu pematang, pada posisi cranial terhadap orifis uretral eksternal yaitu himen vestigal. Seringkali hymen  tersebut demikian rapat hingga mempengaruhi kopulasi (Frandson, 1992).

   Clitoris homolog dengan gland penis pada hewan jantan, berlekasipada sisi ventral. Clitoris mengandung erectile tissue sehingga dapatberereksi. Juga banyak mengandung ujung syaraf perasa, syaraf inimemegang peranan penting pada waktu kopulasi. Clitoris bereaksi pada hewan yang sedang estrus, tetapi hal ini tidak cukup untuk dijadikan sebagai pendeteksi estrus pada kebanyakan spesies (Widayati et all.,2008).       
Secara Mikroskopis
Ovarium yaitu organ betina yang homolog dengan testis padahewan jantan, berada didalam rongga rongga tubuh didekat ginjal dantidak mengalami pergeseran atau perubahan tempat seperti pada testis. Ova  (telur), yang bila dibuahi oleh spermatozoa pejantan akan menjadi embrio, ada pada saat lahir. (Blakely and Bade, 1991).
Ovarium digantung oleh suatu ligamentum yang luas (broad ligamentum ) yang banyak terdapat syaraf-syaraf dan pembuluh darahyang berfungsi memberi suplai zat-zat makanan yang diperlukan olehovarium dan saluran reproduksi. Ligamentum yang menggantung ovarium disebut mesovarium (Widayati et al., 2008).
Oviduct terdapat sepasang di kanan dan kiri, digantung oleh ligamentum  mesosalpink, merupakan saluran kecil berkelok-kelok membentang dari depan ovarium berlanjut ke tanduk uterus. Merupakan saluran yang menghantarkan sel telur (ovum) dari ovarium ke uterus (Widayati et all.,2008).



Lumen oviduct  dibatasi oleh membrana mukosa yang sangat berlipat-lipat. Sel epithelium yang membatasi lumen berbentuk kolumner  kompleks dan bersilia. Silia tersebut bergerak menjauhi ovarium, menciptakan suatu gelombang alliran di dalam oviduct kearah uterus. Pada semua mamalia kecuali pada primata selalu didapati silia danbersifat fungsional sepanjang kehidupan reproduksinya (Nalbandov,1990).
Uterus adalah suatu saluran muskuler yang diperlukan untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi, nutrisi dan perlindungan fetus dans tadium permulaan ekspulasi pada waktu kelahiran. Uterus terdiri dari cornua, corpus dan cervix  (Feradis, 2010).
Uterus biasanya memiliki dua buah tanduk dan sebuah tubuh.Seluruh organ tersebut melekat pada dinding pinggul dan dinding perutdengan perantaraan
ligamentum uterus yang melebar (ligamentum lata uteri). Melalui ligament inilah uterus menerima suplai darah dan syaraf.Lapisan luar ligamentum lata uteri  membentuk ligament uterus yangmelingkar (ligamentum teres uteri)
(Nalbandov, 1990).
Di kutip dari Jurnal. Folikel yang dipilih sebagai sumber granulosa adalah folikel permukaan ovarium yang diduga berada pada fase folikel sekunder dengan diameter ≥2mm. Hasil Penelitian Siregar (2006) menunjukan sel granulosa mengekspresikan inhibin. Dari peenelitian yang dilakukan Siregar et al. (2005-2006) diyakini, hasil penelitiannya dapat dikembangkan untuk produksi anti bodi monoclonal terhadap inhibin dengan kontinuitas kualitas yang terjaga melalui produksi hibridoma yang mengekspresikan Mab-inhibin.
Pada penelitian ini, koleksi oosit dilakukan dengan metode aspirasi. Pemisahan oosit dengan sel granulosa dilakukan dengan pengaturan penekanan pipet Pasteur yang dilihat dibawah mikroskop. Dari oosit tersebut akan diperoleh sel-sel granulosa yang telah terpisah.


BAB III METODE PENELITIAN


ALAT DAN BAHAN
Sistem Reproduksi Betina
                  1.   Secara Makroskopis
o  Bak aluminium
o  Pinset dan scalpel
o  Air
                  2.   Secara mikroskopis
o  Mikroskop
o  Sediaan awetan tubulus seminiferus dan duktus epididimis dan preparat awetan ovarium, oviduk dan uterus.
CARA KERJA
Sistem Reproduksi Jantan Dan Betina
                  1.   Secara Makroskopis
­       Preparat alat kelamin yang akan diperiksa di keluarkan dari dalam toples yang berformalin. Kemudian dibersihkan dengan air mengalir agar baunya tidak menyengat.
­       Preparat alat kelamin jantan  dan betina diletakkan di bak aluminium.
­       Amati bagian-bagian dari alat kelamin jantan dan betina tersebut.
                  2.   Secara Mikroskopis
­       Amati dengan menggunakan mikroskop.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.   Pengamatan Mikroskopis Alat Kelamin Betina
            Dari pengamatan mikroskopis, kita dapat melihat bagian-bagian dari sel ovarium, sel oviduk dan sel uterus.
a.      Sel Ovarium
                

                        Pada preparat Ovarium, bisa di amati perkembangan folikel mulai dari :
1.      Folikel Premodial merupakan folikel yang akan tumbuh menjadi folikel primer yang berada pada bagian tepi sel. Folikel primordial terdiri dari oosit primer yang dikelilingi oleh selapis sel-sel folikel pipih.
2.      Folikel Primer merupakan folikel yang telah memasuki siklus dan di bawah pengaruh hormon FSH dari hipofisa terjadi proses pertumbuhan. Pada folikel primer oosit dikelilingi oleh selapis sel-sel folikel kubus.
3.      Folikel Sekunder ditandai dengan oosit  yang dikelilingi oleh dua atau lebih  lapisan sel-sel  folikel kubus.
4.      Folikel Tersier ditandai dengan terbentuknya beberapa rongga yang disebut vakuola call exner.
5.      folikel de graff hanya ada  satu rongga besar yang disebut antrum follikuli yang berisi cairan yang disebut liquor follikuli.

Sel-sel folikel yang berbentuk kubus disebut juga sel-sel granulosa,  sel-sel granulosa yang mengelilingi oosit primer pada  folikel de Graaf disebut korona radiata,  sel-sel granulosa berbentuk agak kolumnar.  Mulai dari  folikel sekunder hingga folikel de Graaf,  antara  oosit primer dan korona radiata terdapat satu lapisan yang merupakan cairan (glikoprotein) yang disebut zona pellusida.  Di  luar lapisan sel-sel  granulose terdapat stroma yang disebut theka interna dan theka eksterna.  Theka interna terdiri dari  sel-sel yang berfungsi untuk menghasilkan hormon steroid.  Sel-sel tersebut berbentuk kubus.  Theka interna banyak mengandung pembuluh darah.  Theka eksterna terutama terdiri dari jaringan ikat longgar.
Folikel de Graaf  mengalami ovulasi dan membentuk korpus luteum.  Korpus luteum  terdiri  dari sel-sel lutein.  Sel-sel ini berasal dari sel-sel granulose dan sel-sel theka interna.  Sel-sel ini setelah ovulasi tidak membelah tetapi bertambah volumenya  dan menjadi sel-sel granulosa lutein.  Sitoplasma sel-sel lutein banyak mengandung tetesan lipid dalam sitoplasmanya dan pigmen yang larut dalam lipid yang disebut lipokrom yang berwarna kuning,  sehingga sel-sel lutein berwarna kuning. Sel-sel theka interna menjadi sel-sel theka lutein,  sel-sel ini sama dengan sel-sel theka pada folikel de Graaf,  tetapi sel-sel ini berukuran lebih kecil dan berwarna gelap.
Korpus luteum adalah massa jaringan kuning di dalam ovarium yang dibentuk oleh sebuah folikel yang telah masak dan mengeluarkan ovumnya. Dalam rahim, korpus luteum akan menghasilkan hormon progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi..

b.      Sel Oviduk


Tiga segmen oviduk dapat dibedakan menjadi infundibulum, ampula, isthmus.Epitel tuba uterina berbentuk silinder sebaris atau silinder banyak lapis dengan silia aktif. Baik sel tipe bersilia maupun tidak bersilia dilengkapi dengan mikrovili.
Mukosa langsung berhubungan dengan submukosa karena lamina muskularis mukosa tidak ada. Pada tuba uterina, propia submukosa terdiri dari jaringan ikat longgar dengan banyak sel plasma, sel mast dan leukosit eosinofil. Tunika mukosa submukosa pada ampula membuat lipatan tinggi terutama pada babi dan kuda betina.
Tunika muskularis terutama terdiri dari berkas otot polos melingkar, memanjang dan miring. Lapis otot tersebut memberikan jalur radial memasuki mukosa. Pada infundubulum dan ampula, tunika muskularis yang tipis dan tersusun oleh lapis dalam melingkar. Tunika serosa ada dan terdiri dari jaringan mengandung pembuluh darah dan saraf. pembuluh-pembuluh darah itu akan melebar pada saat ovulasi. Fertilisasi berlangsung pada perbatasan antara ampulla dan isthmus.
c.       Sel Uterus




Uterus merupakan tempat implantasi zigot yang telah berkembang menjadi embrio. Dinding uterus terdiri dari:
(1) mukosa-submukosa atau endometrium, terdiri dari dua daerah yang berbeda dalam bangun dan fungsinya. Lapis superfisial disebut zona fungsional, dapat mengalami degenerasi sebagian atau seluruhnya selama masa reproduksi, estrus. Suatu lapis tipis, zona basalis tetap bertahan sepanjang daur. Zona fungsionalis. Epitel permukaannya berbentuk silinder sebaris pada kuda, anjing. Bagian superfisial terdiri dari jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah dan sel-sel jaringan ikat seperti fibroblas, makrofag dan sel mast.
(2) tunika muskularis atau miometrium, terdiri dari lapis otot dalam tebal yang umumnya tersusun melingkar, dan lapis luar memanjang terdiri dari sel-sel otot polos yang dapat meningkatkan jumlah serta ukuran selama kebuntingan. Diantara kedua lapis tersebut terdapat lapis vaskular yang mengandung arteria besar, vena serta pembuluh limfe. Pembuluh tersebut dapat memberikan darah pada endometrium.
(3) tunika serosa atau perimetrium, , terdiri dari jaringan ikat longgar yang dibalut oleh mesotel atau peritoneum. Sel-sel otot polos terdapat dalam perimetrium. Banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf pada lapisan perimetrium ini.
2. Pengamatan Makroskopis Alat Kelamin Betina

            Pada pengamatan makroskopis alat kelamin betina sapi atau kambing terdiri dari:
1.      Ovarium
Ovarium merupakan badan berbentuk amandel dengan diameter hingga 5 cm, lebar 1,5-3 cm dan tebal 0,6 – 1,5 cm.  Ovarium meliputi bagian korteks dan medulla.  Bagian korteks  mengandung jaringan ikat longgar dan folikel-folikel yang berkembang. Bagian medulla mengandung jaringan ikat padat, pembuluh darah.  Jaringan ikatnya  berhubungan dengan jaringan ikat pada mesovarium. Folikel-folikel yang berkembang meliputi folikel primordial, folikel primer, folikel sekunder,  folikel tersier dan folikel de Graaf.
2.      Oviduk
Tuba fallopii atau oviduct atau tuba uterine merupakan suatu saluran muskulo membranosa yang mobilitasnya besar,  panjang sekitar 12 cm.  Salah satu ujungnya bermuara pada rongga peritoneum dan ujung yang lain bermuara ke dalam uterus.  Tuba fallopii dibagi menjadi 4 segmen yang meliputi bagian yang berbatasan dengan uterus,  isthmus,  ampula dan infundibulum. Infundibulum dilengkapi dengan jumbai-jumbai yang disebut fimbriae.

3.      Uterus
a.      Caput uteri
b.      Corpus uteri
c.       Cervix uteri
Cervix uterus berbeda dengan bagian uterus yang lain.  Cervix merupakan bagian bawah uterus yang berbentuk silindris,  mempunyai sedikit serabut-serabut otot dan banyak jaringan  ikat.
Mukosa cervix tidak mengalami perubahan selama menstruasi. Mukosa cervix mempunyai kelenjar-kelenjar yang sangat bercabang-cabang, dan kelenjar tersebut sedikit mengalami perubahan selama menstruasi.  Selama kehamilan kelenjar tersebut mengalami proliferasi dan mengsekresi lebih banyak mucus yang kental.   Permukaan luar cerviks menonjol ke dalam vagina dan dibatasi oleh epitel berlapis pipih.

4.      Vagina
Dinding vagina tidak mempunyai kelenjar dan mempunyai 3 lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan muskularis dan lapisan fibrosa. Dalam lumen vagina terdapat mucus yang berasal dari cervix uterus.
            Lapisan mukosa terdiri dari lapisan epitel berlapis pipih dengan tebal 150 – 200 um.  Lamina propria terdiri jaringan ikat longgar yang sangat kaya serabut-serabut elastih.  Di antara sel-sel jaringan ikat,  terdapat limfosit dan neutrofil dalam jumlah relatif banyak.  Selama fase menstruasi,  kedua jenis lekosit itu menginvasi lapisan epitel dan masuk ke dalam lumen vagina.  Lamina propria tidak mengandung kelenjar,  tetapi menunjukkan banyak pembuluh darah yang merupakan sumber cairan yang merembes melalui lapisan epitel  selama rangsangan seksual. 
            Lapisan muskularis vagina terutama terdiri atas berkas-berkas longitudinal serabut otot polos.  Terdapat sedikit berkas sirkuler, khususnya pada bagian paling dalam (dekat mukosa).  Di luar lapisan muskularis terdapat selubung jaringan ikat padat,  lapisan adventisia yang kaya serabut-serabut elastin tebal.  Dalam jaringan ikat ini terdapat pleksus-pleksus vena ,  berkas-berkas saraf  dan kelompokan sel-sel saraf.

5.      Vulva
Vulva adalah area genital eksternal perempuan, termasuk klitoris, bibir vagina, dan pembukaan vagina.
6.      Labium major
Labium major merupakan lipatan kulit yang banyak mengandung jaringan lemak dan lapisan otot polos yang tipis.  Permukaan dalamnya mempunyai struktur histologis yang sama dengan labia minora.  Permukaan luarnya diliputi oleh kulit dan rambut yang kasar dan keriting.  Terdapat banyak kelenjar sebasea dan kelenjar keringat pada kedua permukaannya.

7.      Labium minor
Labium minor merupakan lipatan kulit  yang mengandung serabut-serabut elastin dan dibatasi oleh epitel berlapis pipih.  Pada sel-sel epitelnya terdapat sel-sel yang menghasilkan melanin dan mempunyai lapisan tanduk yang tipis,  kelenjar-kelenjar sebasea dan kelenjar keringat terdapat pada kedua permukaannya.
BAB V
KESIMPULAN


            Dari dua pengamatan ini, bisa di bedakan bagian-bagian mikroskopis dan makroskopis dari alat kelamin betina (sapi). Pada pengamatan makroskopis kita melihat alat kelamin sapi betina dengan kasat mata. Sedangkan pengamatan dengan cara mikroskopis bisa dilakukan dengan bantuan mikroskop.
Pada pengamatan makroskopis bisa diamati bagian-bagian:
1.      Ovarium
2.      Saluran-salurannya
a.       Oviduk ( tuba falopi )
b.      Uterus
c.       Vagina
d.      Vulva
e.       Labium Major
f.       Labium Minor
Pada pengamatan mikroskopis dari alat kelamin betina, kita isa mengamati bagian-bagian dari:
1.      Sel Ovarium
Pada pengamatan sel ovarium, bisa di amati perkembangan folikel mulai dari folikel premodial, folikel primer, folikel sekunder, folikel tersier dan folikel de graaf.
2.      Sel Oviduk
Terdiri atas lapisan serosa, lapisan muscularis dan lapisan mukosa
3.      Sel uterus
Terdiri atas tiga lapis yaitu lapisan endometrium, miometrium dan perimetrium. Setiap lapisan memiliki jaringan yang berbeda-beda.


DAFTAR PUSTAKA
Partodihardjo, soebadi. 1982. Materi Kuliah Reproduksi Hewan. Mutiara : Jakarta.
Yatim, Wildan. 1982. Reproduksi Dan Embriologi . Tarsito : Bandung.
Nasution, Idawati . dkk. 2004. Buku Ajar Anatomi Veteriner I. Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah : Banda Aceh.
Campbell, Neil A, Jane B. Reece. 2004. Biologi. Erlangga : Jakarta.
Frandson, R. D. 1992.  Anatomi dan Fisiologi Ternak. Edisi ke-4. Gadjah Mada Unuversity Press: Yogyakarta.
Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran pada Ternak. Airlangga University Press:Surabaya.
Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kumar, Robin.2002. Ovarium dalam Buku Ajar Patologi II Edisi 4. Jakarta: EGC: 390-393.
Partodihardjo, S. 1985. Ilmu Produksi Hewan. Produksi Mutiara, Jakarta:Binarupa Aksara.
Siregar T.N., Aulanni’am, Y.  Linggi, G. Riady, Hamdan, dan T. Armansyah. 2005a. Profil titer antibodi inhibin hasil induksi protein inhibin sel granulosa kambing pada kelinci Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya. 3 Desember 2005, Universitas Negeri Malang, Malang:94.






2 komentar:

  1. The Terminator | TITIAN ART | TITIAN ART | TITIAN ART | TITIAN ART
    TITIAN ART | TITIAN ART price of titanium | TITIAN ART | TITIAN ART | titanium trimmer as seen on tv TITIAN ART. TITIAN ART babyliss pro nano titanium straightener | TITIAN ART | TITIAN ART | TITIAN ART | TITIAN ART joico titanium | TITIAN titanium hair ART | TITIAN ART

    BalasHapus