Senin, 27 Mei 2013

fetus


BAB I
PENDAHULUAN

Cara Pengukuran Panjang Foetus
1.1  Latar belakang
 Pengukuran panjang foetus sangat penting dilakukan karena dengan diketahui panjang tubuh foetus dapat pula ditentukun umur dari foetus itu sendisi.Semakin panjang foetus yang diamati maka foetus memiliki umur yang cukup tua.Semaki tua usia kebuntingan seekor hewan maka hewan tersebut akan memiliki berat tubuh yang cukup berat,apalagi didukung oleh nutrisi yang ada dalam tubuh induk yang cukup baik
1.2  Manfaat dan tujuan
Untuk mengetahui panjang dan berat foetus pada masa kandungan




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Janin (en:fetus, foetus, fœtus, faetus, fætus[1]) adalah mamaliayang berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran. Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat diartikan "berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia, janin berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan, sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran. Janin disebut juga Calon Bayi.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari konsepsi sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III dari 28 sampai 40 minggu.[2] Kehamilan terhitung dari hari pertama haid terakhir.[3]
Pada Minggu ke-12/ Bulan ke-3. Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai memproduksi urin.
Berat badan adalah parameter penting untuk mengetahui pengaruh senyawa asing terhadap fetus,ditunjukkan dengan penurunan berat dan panjang fetus.Laju pertumbuhan dan perkembangan fetus menetukan variasi ukuran anakan (Warkany, 1965).
Penurunan berat dan panjang (hambatan prtumbuhan),malformasi,sampai kematian intrauterine,juga dipengaruhi oleh efek embrionik suatu zat jika terakumulasi pada embrio yang tidak peka secara genetic (Harbinson, 1980).
Rerata panjang fetus berbeda nyata antara kontrol dengan perlakuan sementara,penurunan berat dan panjang tubuh bentuk teringan afek agensia teratogenik dan merupakan parameter yang sensitif.Gangguan perkembangan individu dalam uterus menyebabkan  kalainan antara kelahiran dengan berat badan tidak normal.Berkurangnya berat dan panjang foetus adalah adnya indikasi hambatan pertumbuhan fetus.Hambatan pertumbuhan terjadi bila agen mempengaruhi proliferasi sel,interaksi sel,dan pengurangan laju biosintesis ,berkaiyan dengan hambatan sintesis asam nukleat ,protein atau muko polisakarida (Wildson, 1973).
Foetus merupakan hasil akhir dari suatu seri proses diferensiasi secara teratur yang merubah zigot bersel satu menjadi suatu replica dari jenis hewan yang bersangkutan. Selama permulaan cleavage pada suatu sel telur yang telah dibuahi, ukuran sel tersebut berkurang secara progresif dengan sedikit perubahan bentuk. Selama akhir perkembangan embrional ukuran sel tidak berubah secara nyata sedangkan jumlah sel bertambah (Anonimus, 2009).
 BAB III
Metode Praktikum
ALAT                         :
-          baki alumunium
-          benang wall
-          penggaris
-          pinset

BAHAN                     : Foetus sapi atau kambing yang telah diawetkan

CARA KERJA         :
-          foetus yang telah disediakan dikeluarkan dari dalam stoples dan diletakkan di atas baki alumunium.
-          dilakukan pengukuran dengan cara CC-R dan SC-R
-          pengukuran CC-R dilakukan dengan cara mengukur panjang saluran tubuh foetus dimulai dari pangkal ekor berbentuk kurva sampai forehead
-          pengukuran SC-R dilakukan dengan cara mengukur panjang tubuh foetus mulai dari pangkal ekor berbentuk garis lurus sampai forehead. Cara ini yang sering digunakan
-          catat hasil pengukuran




BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil pengukuran foetus sapi maka diperoleh hasil sebagai berikut
-          dengan cara CC-R panjang foetus yang diperoleh adalah 43,5cm
-          dengan cara SC-R panjang foetus yang diperoleh adalah 40cm 

Tabel Hasil pengukuran

METODE
PANJANG KESELURUHAN TUBUH
PANJANG
RATIO
PANJANG
RATIO

KEPALA
TUBUH
KEPALA
TUBUH
KAKI DEPAN
KAKI BELAKANG
KAKI DEPAN
KAKI BELAKANG


CCR
        20,5
7,5
20,5
4
7
10
13
1
1

SCR
18,5
5,5
18,5
3
1
8
7
1
1


Semakin bertambahnya usia kehamilan, makin bertambah pula berat foetus. Peningkatan yang drastis terjadi pada masa kehamilan 4-6 bulan . Pertumbuhan pada masa prenatal dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu : hereditas, ukuran, induk, nutrisi, lama kebuntingan, dan jumlah anak per “litter.”
Posisi foetus dalam kornua uteri juga dipengaruhi oleh komposisi antar sesama litter, perkembangan embrio dan endometrium sebelum implantasi, ukuran plasenta, dan suhu udara luar. Ukuran foetus secara genetik dipengaruhi oleh komponen gen itu sendiri, komponen gen induk, dan komposisi intra uteri dengan foetus lain. Kontribusi genetik material dalam variabilitas ukuran foetus jauh lebih besar daripada kontribusi prenatal. Pada kenyataannya telah diperkirakan bahwa 50%-75% variabilitasnya dalam berat lahir ditentukan oleh faktor-faktor maternal.

Dari hasil pengamatan didapatkan panjang foetus 33 cm dengan tekhnik CC-R dan 27,8 cm dengan tekhnik SC-R. Panjang yang diperoleh ini dapat menunjukkan berat dan umur dari foetus tersebut, sebagai berikut :

UMUR (BULAN)
PANJANG FOETUS (cm)
BERAT (g)
SIFAT FETAI/PLASENTA
1
0,8-1
0,3-0,5
Pucuk kepala dan kaki jelas, plasenta belem bertaut
2
6-8
10-30
Pucuk teracak, skrotum kecil, plasenta terpaut
3
13-17
200-400
Rambut pada vivir, dagu, dan kelopak mata, skrotum pada jantan
4
27-32
1000-2000
Teracak, berkembang warna kuning, ada legok bakal tanduk
5
30-45
3000-4000
Rambut pada alis, bibir, testes dalam skrotum, puting susu
6
40-60
5000-10000
Rambut dibagian dalam telinga, sekeliling legok tanduk, ujung ekor, dan moncong
7
55-25
8000-18000
Rambut pada meta tarsal, meta carpal phalanx dan punggung, rambut panjang pada ekor
8
75-85
15000-25000
Rambut pendek, halus diseluruh tubuh
9
20-100
20000-50000
Rambut panjang sempurna diseluruh tubuh, gigi seri normal, foetus besar

.

BAB V
Kesimpulan
-          foetus yang digunakan dalam praktikum, jika dilihat dari panjangnya (disesuaikan dengan tabel), maka foetus sapi tersebut berumur 6 bulan dan beratnya 5-8 kg/5000-10000gram.
-          kontribusi maternal dalam variabilitas ukuran foetus jauh lebih besar daripada kontribusi paternal
-          posisi foetus dalam cornua uteri dipengaruhi oleh perkembangan embrio dan endometrium sebelum implantasi, ukuran plasenta, dan suhu udara luar.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Moser. B. Toelihere, Drh, Msc, Dr.(1985). Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Penerbit Angkasa : Bandung.
Msi., Drh.Erdiansyah Rahmi.(2007). EMBRIOLOGI. DPA SKPD : Banda Aceh
Price,S.A,and L.M.Wilson.1984.Patofisiologi,EGC:Jakarta.