BAB I
PENDAHULUAN
Cara Pengukuran Panjang Foetus
1.1 Latar belakang
Pengukuran panjang foetus sangat
penting dilakukan karena dengan diketahui panjang tubuh foetus dapat pula
ditentukun umur dari foetus itu sendisi.Semakin panjang foetus yang diamati
maka foetus memiliki umur yang cukup tua.Semaki tua usia kebuntingan seekor
hewan maka hewan tersebut akan memiliki berat tubuh yang cukup berat,apalagi
didukung oleh nutrisi yang ada dalam tubuh induk yang cukup baik
1.2 Manfaat dan tujuan
Untuk mengetahui panjang dan
berat foetus pada masa kandungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Janin (en:fetus, foetus, fœtus, faetus, fætus[1])
adalah mamaliayang
berkembang setelah fase embrio dan sebelum kelahiran.
Dalam bahasa Latin, fetus secara harfiah dapat diartikan
"berisi bibit muda, mengandung". Pada manusia,
janin berkembang pada akhir minggu kedelapan kehamilan,
sewaktu struktur utama dan sistem organ terbentuk, hingga kelahiran. Janin
disebut juga Calon Bayi.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin, adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43
minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, triwulan I dimulai dari
konsepsi sampai 12 minggu, triwulan II dari 12 sampai 28 minggu dan triwulan III
dari 28 sampai 40 minggu.[2] Kehamilan terhitung dari hari pertama
haid terakhir.[3]
Pada Minggu ke-12/ Bulan ke-3. Embrio menjadi janin.
Denyut jantung terlihat pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang,
kuku, ginjal mulai memproduksi urin.
Berat badan adalah parameter penting
untuk mengetahui pengaruh senyawa asing terhadap fetus,ditunjukkan dengan
penurunan berat dan panjang fetus.Laju pertumbuhan dan perkembangan fetus
menetukan variasi ukuran anakan (Warkany, 1965).
Penurunan berat dan panjang (hambatan
prtumbuhan),malformasi,sampai kematian intrauterine,juga dipengaruhi oleh efek
embrionik suatu zat jika terakumulasi pada embrio yang tidak peka secara
genetic (Harbinson, 1980).
Rerata panjang fetus berbeda nyata
antara kontrol dengan perlakuan sementara,penurunan berat dan panjang tubuh
bentuk teringan afek agensia teratogenik dan merupakan parameter yang
sensitif.Gangguan perkembangan individu dalam uterus menyebabkan kalainan antara kelahiran dengan berat badan
tidak normal.Berkurangnya berat dan panjang foetus adalah adnya indikasi
hambatan pertumbuhan fetus.Hambatan pertumbuhan terjadi bila agen mempengaruhi
proliferasi sel,interaksi sel,dan pengurangan laju biosintesis ,berkaiyan
dengan hambatan sintesis asam nukleat ,protein atau muko polisakarida (Wildson,
1973).
Foetus merupakan hasil akhir dari
suatu seri proses diferensiasi secara teratur yang merubah zigot bersel satu
menjadi suatu replica dari jenis hewan yang bersangkutan. Selama permulaan
cleavage pada suatu sel telur yang telah dibuahi, ukuran sel tersebut berkurang
secara progresif dengan sedikit perubahan bentuk. Selama akhir perkembangan
embrional ukuran sel tidak berubah secara nyata sedangkan jumlah sel bertambah
(Anonimus, 2009).
BAB III
Metode Praktikum
ALAT :
-
baki alumunium
-
benang wall
-
penggaris
-
pinset
BAHAN : Foetus sapi atau kambing
yang telah diawetkan
CARA KERJA :
-
foetus yang telah disediakan dikeluarkan dari dalam stoples dan diletakkan di
atas baki alumunium.
- dilakukan
pengukuran dengan cara CC-R dan SC-R
- pengukuran CC-R
dilakukan dengan cara mengukur panjang saluran tubuh foetus dimulai dari
pangkal ekor berbentuk kurva sampai forehead
-
pengukuran SC-R dilakukan dengan cara mengukur panjang tubuh foetus mulai dari
pangkal ekor berbentuk garis lurus sampai forehead. Cara ini yang sering
digunakan
-
catat hasil pengukuran
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil pengukuran foetus sapi maka diperoleh hasil
sebagai berikut
- dengan cara CC-R
panjang foetus yang diperoleh adalah 43,5cm
- dengan cara SC-R
panjang foetus yang diperoleh adalah 40cm
Tabel Hasil
pengukuran
METODE
|
PANJANG KESELURUHAN TUBUH
|
PANJANG
|
RATIO
|
PANJANG
|
RATIO
|
|||||
KEPALA
|
TUBUH
|
KEPALA
|
TUBUH
|
KAKI DEPAN
|
KAKI BELAKANG
|
KAKI DEPAN
|
KAKI BELAKANG
|
|||
CCR
|
20,5
|
7,5
|
20,5
|
4
|
7
|
10
|
13
|
1
|
1
|
|
SCR
|
18,5
|
5,5
|
18,5
|
3
|
1
|
8
|
7
|
1
|
1
|
Semakin bertambahnya usia
kehamilan, makin bertambah pula berat foetus. Peningkatan yang drastis terjadi
pada masa kehamilan 4-6 bulan . Pertumbuhan pada masa prenatal dipengaruhi oleh
faktor-faktor, yaitu : hereditas, ukuran, induk, nutrisi, lama kebuntingan, dan
jumlah anak per “litter.”
Posisi foetus dalam kornua
uteri juga dipengaruhi oleh komposisi antar sesama litter, perkembangan embrio
dan endometrium sebelum implantasi, ukuran plasenta, dan suhu udara luar.
Ukuran foetus secara genetik dipengaruhi oleh komponen gen itu sendiri,
komponen gen induk, dan komposisi intra uteri dengan foetus lain. Kontribusi
genetik material dalam variabilitas ukuran foetus jauh lebih besar daripada
kontribusi prenatal. Pada kenyataannya telah diperkirakan bahwa 50%-75% variabilitasnya
dalam berat lahir ditentukan oleh faktor-faktor maternal.
Dari hasil pengamatan
didapatkan panjang foetus 33 cm dengan tekhnik CC-R dan 27,8 cm dengan tekhnik SC-R. Panjang yang diperoleh ini dapat menunjukkan berat
dan umur dari foetus tersebut, sebagai berikut :
UMUR (BULAN)
|
PANJANG FOETUS (cm)
|
BERAT (g)
|
SIFAT FETAI/PLASENTA
|
1
|
0,8-1
|
0,3-0,5
|
Pucuk
kepala dan kaki jelas, plasenta belem bertaut
|
2
|
6-8
|
10-30
|
Pucuk
teracak, skrotum kecil, plasenta terpaut
|
3
|
13-17
|
200-400
|
Rambut
pada vivir, dagu, dan kelopak mata, skrotum pada jantan
|
4
|
27-32
|
1000-2000
|
Teracak,
berkembang warna kuning, ada legok bakal tanduk
|
5
|
30-45
|
3000-4000
|
Rambut
pada alis, bibir, testes dalam skrotum, puting susu
|
6
|
40-60
|
5000-10000
|
Rambut
dibagian dalam telinga, sekeliling legok tanduk, ujung ekor, dan moncong
|
7
|
55-25
|
8000-18000
|
Rambut
pada meta tarsal, meta carpal phalanx dan punggung, rambut panjang pada ekor
|
8
|
75-85
|
15000-25000
|
Rambut
pendek, halus diseluruh tubuh
|
9
|
20-100
|
20000-50000
|
Rambut
panjang sempurna diseluruh tubuh, gigi seri normal, foetus besar
|
.
BAB V
Kesimpulan
-
foetus
yang digunakan dalam praktikum, jika dilihat dari panjangnya (disesuaikan
dengan tabel), maka foetus sapi
tersebut berumur 6 bulan dan beratnya 5-8 kg/5000-10000gram.
-
kontribusi
maternal dalam variabilitas ukuran foetus jauh lebih besar daripada kontribusi
paternal
-
posisi
foetus dalam cornua uteri dipengaruhi oleh perkembangan embrio dan endometrium
sebelum implantasi, ukuran plasenta, dan suhu udara luar.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Moser. B. Toelihere, Drh, Msc,
Dr.(1985). Fisiologi Reproduksi Pada
Ternak. Penerbit Angkasa : Bandung.
Msi., Drh.Erdiansyah Rahmi.(2007). EMBRIOLOGI. DPA SKPD : Banda Aceh
Price,S.A,and
L.M.Wilson.1984.Patofisiologi,EGC:Jakarta.